Riwayat Singkat, Sejarah, dan Secuil Kisah Nabi Muhammad SAW (OBRAL TUGAS)

Kali ini giliran tentang riwayat Nabi Muhammad SAW, tugas dikasih sama Pak Ribut (guru agama Islam)
Yang lagi nyari tugas, ganbatte ne.
oya tugas ini langsung aku copas dari MS Word, jadi yo ngenelah  layout e amburadul~~~

***


RIWAYAT NABI MUHAMMAD SAW
Tiara Putri Mayzati/ 7E/ 29
KELAHIRAN NABI MUHAMMAD
Nabi Muhammad S.A.W lahir bersamaan dengan serbuan tentara Abraham yang menggunakan gajah sebagai tunggangannya. Beliau lahir pada tanggal 12 Rabi’ul Awal tahun gajah atau 20 April tahun 571 M. Ketika Nabi Muhammad lahir ia sudah tidak memiliki Ayah lagi sebab Ayahnya telah meninggal ketika dirinya masih berada di dalam kandungan.
Sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Mekkah apabila mempunyai anak mereka mencari Ibu susuan, dan Ibu susuan Nabi Muhammad adalah Halimatus Sa’diyah. Nabi Muhammad disusui oleh Halimatus Sa’diyah selama empat tahun.
Ketika Nabi Muhammad berusia lima tahun, beliau diajak Ibunya, Siti Aminah, ke Madinah dengan tujuan memperkenalkan Nabi Muhammad pada keluarganya sekaligus berziarah ke makam Ayahnya, Abdullah. Namun sebelum sampai tujuan, tepatnya di daerah Abwa’, tiba-tiba Ibunya sakit dan mendadak meninggal. Jenazah ibunya dimakamkan di daerah itu juga.
Lalu Nabi Muhammad meneruskan perjalanan ke Mekkah dan ia diasuh oleh Kakeknya, Abdul Muthalib. Abdul Muthalib adalah orang yang disegani oleh Kaum Kafir Quraisy. Namun tidak lama kemudian Abdul Muthalib meninggal ketika Nabi Muhammad berusia 8 tahun. Setelah kematian kakeknya, Nabi Muhammad diasuh oleh pamannya yakni Abu Thalib.
Bersama Abu Thalib, Nabi Muhammad ikut berniaga. Ketika mereka berjualan di kota Busro, bertemulah ia dengan seorang pendeta Nasrani yang dapat melihat tanda-tanda kenabian Muhammad. Ketika berniaga dengan pamannya pada umur 12 tahun, dagangannya selalu laris karena Nabi Muhammad selalu jujur dalam menawarkan barang dagangannya.

NABI MUHAMMAD DENGAN SITI KHODIJAH
Ketika beranjak dewasa, Nabi Muhammad ingin mencari nafkah sendiri dan beliau diterima oleh seorang janda kaya raya bernama Siti Khodijah. Beliau dipercaya menjual barang dagangannya dengan ditemani Maisaroh. Dalam waktu singkat dagangannya terjual habis dengan keuntungan yang menyenangkan. Khadijah sangat senang, dan dari sinilah Khadijah tidak ingin melepas Nabi Muhammad.
Setelah menjual barang dagangan Siti Khadijah, Nabi Muhammad pulang ke rumah tuannya. Lalu disana datanglah lamaran dari Siti Khadijah. Setelah diadakan musyawarah maka Nabi Muhammad menyetujuinya dan dilaksanakan ketika Nabi Muhammad berusia 25 tahun sedangkan Siti Khadijah 40 tahun.

WAHYU PERTAMA
Semenjak Nabi Muhammad berusia 40 tahun, beliau lebih senang bertahan Nuts di Gua Hira’. Tepat pada malam 17 Ramadhan, beliau mendapat wahyu pertama yang diajarkan malaikat Jibril. Wahyu itu adalah surat Al-Alaq ayat 1-5 yang artinya,
Bacalah! Dengan nama Tuhanmu, yang menjadikan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu teramat Mulya, yang mengajarkan dengan pena (tulis,baca) mengajarkan manusia yang tidak diketahuinya,”
Wahyu kedua adalah surat Al-Mudatsir ayat 1-7. Dengan demikian jelaslah Nabi Muhammad telah diberi tugas oleh Allah untuk menyampaikan risalah dan menunjukkan jalan kebenaran.

TAHUN DUKA CITA
Pada tahun ini terjadi banyak peristiwa yang mendukakan Nabi Muhammad. Yaitu pamannya, Abu Thalib, meninggal pada usia 87 tahun. Tak berapa lama, istrinya, Khadijah juga meninggal dunia. Saat itu pula datanglah orang kafir yang hendak menghentikan dakwah Nabi Muhammad. Karena itu, Nabi Muhammad pindah ke daerah Thoif yang dihuni kabilah Tsaqif yang diajaknya masuk islam. Namun ajakan Nabi Muhammad tidak diterima dan beliau dilempari batu oleh kaum Tsaqif dan diusir.

ISRA’ MI’RAJ
Setelah semua kekejaman kaum Quraisy dan kaum Tsaqif yang menindasnya, beliau pulang ke kampung halamannya sambil berdakwah. Pada saat menghadapi ujian yang sangat berat dan sering terjadi,  serta perjuangannya mencapai titik klimaks maka Allah menyuruh Nabi Muhammad untuk melaksanakan Isra’ Mi’raj. Perjalanan ini sangat jauh yaitu dari Mekkah ke Masjidil Aqsa (di Palestina) kemudian naik lagi ke langit sampai ke tingkat tujuh, Sidratul Munthaha. Di sanalah Nabi Muhammad mendapatkan perintah untuk melaksanakan Shalat lima waktu. Peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke 11 sesudah beliau diangkat menjadi Rasul.

KAUM YATSRIB DAN KEPERGIAN NABI MUHAMMAD
Ketika tiba musim Haji, maka berdatanglah kabilah-kabilah dari penjuru Mekkah. Banyak dari mereka yang menyatakan beriman kepada Allah dan mengakui kerasulan Nabi Muhammad. Setelah pulang haji mereka mengabarkan kepada kawan-kawannya di Yatsrib bahwa telah ada (muncul) nabi akhir zaman. Sehingga kaum-kaum Yatsrib mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.
Pada tahun ke-12 setelah kenabiannya datanglah 12 orang laki-laki dan perempuan dari Yatsrib yang hendak melakukan Ibadah Haji. Mereka mengadakan perjanjian dengan nabi Muhammad secara rahasia di ‘Aqobah yang melarang kaum Yatsrib menyekutukan Allah dan melarang perbuatan keji serta diharuskan mengakui kenabian Nabi Muhammad.
Pada tahun ke 13 setelah kenabiannya, datanglah 73 orang laki-laki dan perempuan  yang ingin mengadakan pertemuan dengan Rasulullah. Setelah tiba hari ibadah haji, mereka berangkat ke ‘Aqobah guna pertemuan dengan Rasulullah. Kemudian mereka berjanji di hadapan Rasulullah untuk tetap setia dalam keadaan apapun juga. Karenanya Nabi menyuruh 12 orang untuk memimpin penyebarluasan agama Islam.
Ketika Rasulullah melihat ada tanda-tanda perkembangan Islam di Yatsrib, maka semua sahabatnya disuruh pindah kesana. Di jalan, Rasulullah mengalami banyak kesulitan salah satunya ia hendak dibunuh oleh kaum Kafir Quraisy.
Tepat pada hari senin, 8 Rabbiul Awal tahun 1 Hijriyah, Nabi Muhammad tiba di Quba yang jaraknya 10 km dari Yatsrib. Pada tanggal 12 Rabbiul Awal Nabi Muhammad memasuki kota Yatsrib dan pada hari itu juga Nabi Muhammad melakukan Shalat Jum’at yang pertama dan berkhotbah dihadapan kaum Anshar dan Muhajjirin. Sejak itulah kota Yatsrib menjadi kota Madinatun Nabawi, yang selanjutnya namanya menjadi kota Madinah.
Setelah itu Rasulullah membangun masyarakat Islam, membina persatuan kaum muhajjirin dan kaum anshar, membuat dasar-dasar politik, ekonomi, dan sosial masyarakat Islam, dan Rasulullah memelihara dan mempertahankan masyarakat Islam.
Karena tugas-tugasnya dirasa telah selesai, maka beliau berniat melaksanakan Ibadah Haji Wada’ atau haji perpisahan. Waktu itu beliau masih berada di Madinah, dengan demikian beliau harus melakukan haji ke Mekkah dan keberangkatannya diikuti oleh 100.000 orang yang telah memeluk agama Islam yang juga berniat naik haji.
Tiga bulan setelah beliau menunaikan Ibadah haji, beliau berpesan pada semua umatnya,
Aku telah meninggalkan pada kamu semua dua pusaka yang tidak akan membuatmu tersesat jalan selagi kamu berpegangan pada dua perkara itu. Dua pusaka yang harus dipegang ialah Al-Qur’an (kitabullah) dan Sunnahku (Hadits)
Demikianlah kisah Nabi Muhammad yang telah memperjuangkan agama di tengah-tengah kebodohan masyarakat Arab. Akhirnya Nabi Muhammad menutup mata pada usia 63 tahun. Nabi Muhammad adalah sosok yang patut mendapat acungan jempol berkat perjuangannya,
***


Please appreciate my blog by commenting/press the +1 button
That means so much to me ^_^

0 comments:



Post a Comment