Contoh Resensi, Kritik & Saran terhadap Karya Tulis (Buku Fiksi dan Karya Ilmiah Nonfiksi)


Kata Pengantar
Assalamu’alaikum wr. wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga tugas ini dapat kami selesaikan.
Tujuan dari tugas ini adalah pengumpulan tugas dalam bab Meresensi Karya Tulis sekaligus melatih kami dalam mengerjakan tugas.
Ucapan terimakasih kami haturkan kepada:
1.      Ibu Sri Beti K, S. Pd selaku guru Bahasa Indonesia yang telah mengarajarkan materi pelajaran Bahasa Indonesia mengenai Meresensi Karya Tulis
2.      Orang tua yang telah menyediakan fasilitas
3.      Serta teman-teman yang telah mendukung kami
Tanpa jasa mereka, tugas ini tidak dapat terselesaikan.
Untuk ke depannnya, semoga tugas ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan untuk kepentingan belajar.
Tentu saja kami menyadari bahwa tugas ini banyak kesalahannya, karena itu kami memohon maaf yang sebesar-besarnya. Saran disertai kritik yang membangun diterima dengan kedua belah tangan terbuka demi kesempurnaan tugas ini.
Wassalamualaikum wr. wb

Yogyakarta, November 2013



BUKU FIKSI




PENDAHULUAN
I.                    IDENTITAS BUKU
a.        Judul buku         : Daddy Long Legs
Pengarang          : Jean Webster
Penerbit              : atria
Th. Terbit            : 2009
Kota terbit          : Jakarta
Cetakan               : II
Jumlah hal          : 235
Tebal buku         : 1 cm
Jenis kertas        : buram               
Harga                    : Rp 15.000
II.                  ISI
Penulis menceritakan tentang kisah seorang anak panti asuhan bernama Judy yang mendapatkan beasiswa kuliah dari seorang dermawan yang tidak mau disebutkan namanya dan tidak mau bertemu Judy. Ia memberikan beasiswa dengan syarat aneh. Syaratnya adalah selama di perguruan tinggi tiap sebulan sekali, Judy harus mengirim surat kepada dermawan tersebut tentang hari-harinya di universitas.
Judy adalah anak yatim, dan sejak lahir atau entah sejak kapan, panti asuhan adalah rumahnya. Rumah yang tidak pernah didambakannya. Karena pada hari Rabu pertama setiap bulan, setiap jengkal lantai tidak boleh bernoda, setiap kursi tidak boleh berdebu, setiap sprei tidak boleh kusut. Akhir-akhir ini, ketika Judy sudah beranjak dewasa dan berusia jauh lebih tua dari anak-anak yatim lain di panti asuhan, dan oleh karena Judy adalah anak yang patuh pada Mrs. Lippet, pengurus panti, maka ialah yang harus menanggung semuanya.
Namun hari Rabu pertama pada bulan itu berbeda. Judy mendapat panggilan dari Mrs. Lippet yang mengabari ada seorang kaya yang dermawan yang bersedia memberikan beasiswa kuliah beserta biaya hidupnya di Universitas. Dermawan itu tidak mengenalkan diri samasekali pada Judy, bahkan ia enggan bertemu dengan anak yang akan ia berikan beasiswa itu. Tapi sebenarnya, saat seorang dermawan itu melangkah masuk ke dalam mobil, ia sempat melihat kaki-kakinya yang panjang sekali, yang terlihat seperti salah satu spesies laba-laba, Daddy-Long-Legs.
Dermawan itu memberikan satu buah syarat yang harus dipenuhi Judy. Saat ia mengirimkan uang saku tiap bulan, Judy juga harus membalasnya. Bukan dengan uang, namun ia harus menulis surat kepada sang dermawan yang disebutnya “Daddy” itu. Surat itu dilarang berisi rasa terimakasih atas pemberian Daddy, karena isinya harus merupakan kisah hari-harinya di Universitas dan pencapaiannya dalam belajar. Begitulah, jadi Judy menepati janjinya. Beberapa tahun ia mengirimkan surat perbulan kepada Daddy-nya.
Seluruh isi buku ini adalah kumpulan surat Judy yang dikirimkan kepada dermawan itu tentang teman-teman, pelajaran, pesta, persahabatan dengan si ganteng Jervis Pendleton, konflik kehidupan dan pada akhir buku ini, rupanya si dermawan tersebut adalah Jervis Pendleton sendiri, orang yang dicintai Judy.
Judul buku Daddy-Long-Legs diambil dari nama julukan Judy kepada si dermawan tersebut yang berarti laba-laba berkaki panjang. Nama tersebut adalah nama yang membuat Judy akrab dengan Jervis Pendleton, sang Daddy-Long-Legs.



III.                Hasil Resensi
a.       Kelebihan
Penulis membuat bahasa yang mudah dimengerti anak-anak dan remaja. Kisah yang diceritakan pun kurang-lebih sama dengan kisah remaja masa kini. Pada akhir buku ini juga ternyata ada kisah cinta yang terselip di dalamnya. Buku ini patut mendapat acungan jempol atas nilai moral dan penyelesaian konflik hidup yang ada pada tokoh Judy.
b.      Kekurangan
Walaupun menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, alur buku ini agak membosankan karena hanya berisi catatan harian Judy yang monoton dan terkesan itu-itu saja. Setelah membaca sebagian, semangat membaca mulai turun karena tidak ada konflik mendalam di dalamnya, kecuali konflik-konflik kecil dalam kehidupan Judy.



IV.                PENUTUP
a.       Kritik
Sayangnya, alur yang disajikan dalam buku ini terasa membosankan. Konflik yang diberikan juga Monoton dan terkesan itu-itu saja.
b.      Saran
Sebaiknya alur ditambah liku-liku yang menambah emosi pembaca dan meningkatkan minat baca. Dan usahakan pula untuk menyajikan konflik yang lebih bervariasi.
c.       Kesan
Kesan setelah membaca buku ini adalah sedikit membosankan namun menarik karena di dalamnya terdapat cerminan kehidupan remaja sehari-hari.



BUKU NONFIKSI

(tidak ada sampul)


PENDAHULUAN
V.                  IDENTITAS BUKU
b.       Judul buku         : Membiasakan Hidup Sehat
Pengarang          : Titin Fitriani
Penerbit              : mitra utama
Th. Terbit            : 2008
Kota terbit          : Bekasi
Cetakan               : Pertama
Jumlah hal          : vi+58
Tebal buku         : 3mm
Jenis kertas        : HVS



II. ISI
Penulis buku ini membagi pengetahuan tentang kiat-kiat hidup sehat dengan cara yang menarik. Tema buku ini adalah cara memelihara kesehatan dan menghindari penyakit terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar, serta fasilitas apa saja yang harus ada di rumah untuk menjamin hidup yang sehat.
Bab-bab dalam buku ini terbagi atas 3 Bab.
Bab Pertama, “Sehat Fisik” yang membahas tentang memelihara kebersihan, cara hidup yang teratur, cara meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan jasmani, menghindari terjadinya penyakit, serta cara melengkapi rumah dengan fasilitas yang menjamin hidup sehat.
Selanjutnya, pada bagian kedua buku ini bertemakan tentang “Sehat Mental”, memberikan informasi tentang tips meningkatkan taraf kecerdasan dan rohaniah, mengukur adanya stress, makanan-makanan yang sebaiknya dikonsumsi pada saat stress, serta tips meminimalisasi tingkat stress.
Kemudian pada Bab yang terakhir atau Bab Ketiga, “Sehat Sosial”, tentang cara-cara membina hubungan sosial yang baik,kesehatan lingkungan keluarga, membuat situasi nyaman dalam masyarakat, memilih dan memilah pergaulan, serta tips-tips meningkatkan kesehatan lingkungan.



III. Hasil Resensi
a.       Kelebihan
Buku ini banyak memberikan informasi yang bermanfaat mengenai kesehatan dengan gambar-gambar ilustras. Banyak hal yang dapat kita pelajari dari pengetahuan yang disajikan. Penulis patut mendapat acungan jempol atas informasi yang membantu banyak khalayak demi menjaga kesehatan bangsa.
b.      Kekurangan
Sayangnya gambar-gambar di dalam buku ini hanya bersifat ilustrasi saja. Akan lebih menarik jika gambar berupa gambar faktual yang dapat menjelaskan lebih baik daripada gambar ilustrasi.



IV.  PENUTUP
a.       Kritik
Gambar yang ditampilkan kurang jelas, Ilustrasi kurang banyak, sehingga menimbulkan kesan tidak seimbang dengan tulisan atau isi buku itu sendiri.
b.      Saran
Sebaiknya ilustrasi merupakan foto/gambar faktual supaya lebih jelas apa yang dimaksud dalam ilustrasi itu. Usahakan memperbanyak ilustrasi supaya bisa mengurangi kebosanan pembaca membaca pengetahuan populer.
c.     Kesan
Kesan saya setelah membaca buku ini adalah buku ini sangat bermanfaat. Bagi semua kalangan, semua umur, segala jenis penduduk, suku, ras, agama, dan yang terpisah-pisah atas keragaman lain, buku ini dapat dibaca siapa saja. Karena isi buku ini sangat informatif dan bersifat universal mengenai menjaga kesehatan.

0 comments:



Post a Comment